Saturday, April 7, 2012

HARAM MEMAKAN MURTABAK DAN ROTI CANAI TELUR????


HARAM MEMAKAN MURTABAK DAN ROTI CANAI TELUR...

Hukum asal makan roti canai telor dan murtabak adalah harus . Apa yang menimbulkan masalah ialah apabila penebar roti canai atau murtabak, tidak membasuh telor yang digunakan. Ini kerana tempurung telur yang tidak dibasuh mengandungi najis (bercampur tahi ayam). Apabila penebar roti canai tadi memegang telor yang tidak dibasuh tadi, menyebabkan tangan penebar tadi bernajis, dan terus menggaulkan dengan tepung, dan secara langsung telah menggaul najis dalam roti canai ataupun murtabak.

Dinasihatkan juga kepada ibu tukang masak dan sesiapa sahaja, apabila hendak menggunakan telor dalam masakan, hendaklah membasuh telor terlebih dahulu. Perkara ini sangat penting kerana makanan akan menjadi darah daging kita, jika darah daging kita dari sumber yang haram maka menyebabkan hati jadi gelap, malas buat ibadah, anak-anak menjadi nakal, mudah melakukan perkara yang dilarang agama, doa tidak diterima dan banyak lagi kesan makan dari sumber yang haram.

Dalam sebuah kisah yang terkenal. Suatu hari Saad bin Abi Waqqas bertanya kepada Rasulullah,
“Ya Rasulullah, doakan aku kepada Allah agar aku dijadikan Allah orang yang makbul doanya.” Rasulullah menjawab: Hai Sa’ad! Baguskanlah makanan engkau nescaya adalah orang yang) diperkenankan permintaan, dan demi (Allah) yang diri Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya seorang hamba yang memasukkan sesuap makanan haram ke perutnya, tiada diterima Allah amalannya empat puluh hari (Riwayat Tobroni).

Dalam hadis yang lain Rasulullah saw telah bersabda: "setiap daging yang tumbuh daripada yang haram,
maka nerakalah yang lebih layak baginya (Riwayat Tirmizi)". Pastikan makanan kita bersih dan suci. Wallahu a’lam. ~ Z ~

Tahukah anda apakah dosa yang lebih besar dari berzina!!!!

Dosa yang lebih besar dari berzina
Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-hayung. Pakaianya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam.

Kerudungnya menutup hampir seluruh wajahnya tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang telah meroyak hidupnya.


Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu perlahan-lahan sambil memberi salam.

Maka terdengarlah ucapan dari dalam,
"Silakan masuk"

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya
berderai tatkala ia berkata,
"Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."

"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.

"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik..

"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina".

Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan,
"Dari perzinaan itu saya pun... hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... mati," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik,
"Perempuan bejad, pergi kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata kerana jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa..

Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu.. Bahkan ia tak tahu mahu dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.

Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"

Nabi Musa terperanjat.
"Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?"
Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.
"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"

"! Ada!" jawab Jibril dengan tegas.

"Dosa apakah itu?" tanya Nabi Musa.

"Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Bererti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan
tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu ada, di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.


Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat dengan istiqomah.

.
.
.
Kalau rajin..tolong sebarkan maklumat ini kpd saudara Muslim Muslimat yg lain agar menjadi amalan kpda kita semua. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun beliau sudah meninggal. ♥sharing is caring ♥